You are currently viewing Jelang Pilkada Serentak, Kadis Kominfo Ingatkan Masyarakat Berhati-hati Terhadap Berita Hoaks

Jelang Pilkada Serentak, Kadis Kominfo Ingatkan Masyarakat Berhati-hati Terhadap Berita Hoaks

(wartaKominfo) – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna, Ikhwan Solihin mengingatkan kepada masyarakat Natuna untuk senantiasa berhati-hati terhadap berita-berita yang tidak jelas sumbernya serta selalu memilah dan memilih berita agar terhindar dari berita hoaks.

Hal tersebut disampaikannya ketika melakukan Dialog Interaktif dalam acara Jaksa Menyapa dengan tema Pencegahan Penyebaran Berita Hoax Menjelang Pilkada 2024 di Studio Pro 1 RRI Ranai, Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, pada Kamis (26/9/2024) pagi.

Ikhwan Solihin mengungkapkan bahwa ditengah-tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi yang sangat masif serta peran media sosial yang semakin penting saat ini tentunya akan memiliki dampak yang signifikan baik dampak positif maupun negatif.

Oleh karena itu dirinya mengingatkan kepada semua orang untuk dapat bijak dalam memanfaatkan teknologi yang serba digital khususnya penggunaan media sosial tersebut.

“Tentunya ada dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan tergantung bagaimana kita menggunakannya, jika kita menggunakan dengan bijak maka akan berdampak positif, begitu pula sebaliknya,” ujarnya

Ikhwan Solihin pada dialog interaktif itu juga menjelaskan bahwa pengertian dari berita hoaks sendiri yaitu sebuah informasi yang direkayasa atau dibuat untuk menutup-nutupi informasi yang sebenarnya.

“hoaks merupakan upaya untuk memutar balikan fakta. Fakta tersebut akan diganti dengan informasi-informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya,” ungkapnya

Kemudian dirinya juga menjelaskan bahwa masyarakat dapat mengecek secara langsung apakah berita itu hoaks atau bukan dengan langsung mengeceknya melalui google di ‘Cek Fakta’ agar masyarakat menjadi yakin apakah berita tersebut benar atau bohong.

Selain itu dirinya juga menerangkan jenis-jenis berita hoaks yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat seperti satire atau prodi yang merupakan sebuah konten yang memang sengaja dibuat seseorang. Konten-konten jenis ini banyak digunakan untuk menyindir pihak tertentu, kemudian Misleading content atau konten yang menyesatkan juga kerap dibuat secara sengaja. Konten-konten jenis ini dibuat untuk menjelek-jelekkan seseorang atau sesuatu, dan Konten manipulasi adalah sebuah konten yang sudah diedit. Konten-konten tersebut akan diedit sehingga tidak sesuai dengan konten aslinya.

“Tentunya dengan berita hoaks ini dapat menimbulkan dampak negatif atau kerugian untuk pihak yang menjadi objek berita seperti kerugian materi atau finansial, kerugian reputasi, hingga kerugian mental atau psikologis yang terdampak akibat berita tersebut,” terangnya

Terakhir dalam penyataan penutupnya, dirinya kembali mengingatkan kepada masyarakat khususnya para generasi muda untuk bijak dalam menggunakan media sosial.

“Eksplor media sosial seluas-luasnya agar paham digital, namun tetap bijak dalam menggunakannya,” tutupnya

Selain itu, pada Dialog Interaktif Jaksa Menyapa ini, turut mengundang juga dua narasumber lainnya seperti Kasi Inteligen Kejaksaan Negeri Natuna, Tulus Yunus Abdi, dan Ketua PWI Natuna, Muhammad Rapi.

Dialog Interaktif ini diinisiasi oleh Kejaksaan Negeri Natuna dalam rangka sosialisasi pencegahan berita hoaks kepada masyarakat khususnya generasi pemuda selaku pemilih muda yang paham teknologi agar selalu memilah dan memilih berita yang terpercaya agar tidak terjerumus kepada berita bohong ataupun menyesatkan.

Diskominfo/QThariq