(wartaKominfo) – Dengan terobosan baru yang memanfaatkan kecanggihan TIK, Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Komunikasi (BAKTI) KOMINFO terus berupaya menjembatani kesenjangan digital untuk Indonesia yang lebih unggul.
Direktur Utama BAKTI KOMINFO, Anang Latif saat diundang ke acara Hitam Putih Trans7 mengatakan, sesuai dengan nawacita Presiden Jokowi yaitu membangun dari pinggiran, pihak BAKTI juga berupaya demikian yaitu memberikan kesempatan kepada wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) di Indonesia untuk merasakan akses telekomunikasi yang baik.
“Sebagai mana dalam nawacita Presiden Jokowi, untuk membangun dari pinggiran, Menteri Rudiantara juga memerintahkan bagaimana kami juga membangun akses komunikasi sebagai infrastruktur yang vital dibangun mulai dari pinggiran” ujar Anang, di Hitam Putih, (19/08/19).
Anang juga mengatakan berkat TIK, waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah infrastruktur telekomunikasi lebih cepat. “Berkat TIK, mungkin 2-3 bulan pembangunan selesai, sinyal sudah tersedia”
Dikatakan juga olehnya bahwa, untuk melengkapi sekitar 5000 Desa lagi di Indonesia yang belum merdeka sinyalnya, akhir tahun 2020 BAKTI menyiapkan seluruh Desa di Indonesia sudah bisa terima sinyal, atau merdeka sinyal.
Dikesempatan berbeda, Direktur Sumberdaya dan Administrasi BAKTI, Fadhilah Martar menjelaskan tentang program yg dikerjakan oleh BAKTI untuk pembangunan di Indonesia khususnya menuju Indonesia Merdeka Sinyal 2020, program yang dipaparkan antara lain Palapa Ring, Akses Internet, BTS, dan Satelit Multifungsi. Seluruh Program yang dikerjakan oleh BAKTI merupakan target pemerintah dalam pembangunan infrastruktur pemerintah untuk daerah 3T (terluar,tertinggal,terdepan).
(Diskominfo/Fera)