You are currently viewing FGD Siaran Perbatasan dan Konstruksi Identitas Nasional Kabupaten Natuna

FGD Siaran Perbatasan dan Konstruksi Identitas Nasional Kabupaten Natuna

(WartaKominfo) – Keberadaan siaran nasional sebagai sarana penyalur nilai-nilai keindonesiaan dan penguat identitas nasional merupakan salah satu aspek pertahanan bidang budaya di wilayah perbatasan. Kabupaten Natuna juga merupakan salah satu wilayah perbatasan yang juga harus memiliki kekuatan dan peran siaran yang memperkuat indentitas nasional.

Dalam hal ini, untuk mengetahuinya, Tim Universitas Indonesia melakukan penelitian dengan mengadakan Forum Group Discussion (FGD) “Siaran Perbatasan dan Konstruksi Identitas Nasional di Kabupaten Natuna, Selasa (17/07), yang bertempat di Ruang Multiporpose RRI Ranai.

“Penelitian ini bertujuan ingin memetakan sejauh mana suara perbatasan berguna untuk memperkuat identitas nasional. Penelitian ini merupakan yang kedua kali kami laksanakan yang sebelumnya kami laksanakan wilayah Kalimantan Barat, dan rencana selanjutnya kami ingin mengadakan di wilayah Timur Indonesia”, ujar Dr. Phil Lily Tjahjandari, M.Hum selaku ketua tim dalam sambutannya.

“Kami ingin belajar bersama di sini, apasih masalah siaran perbatasan yang ada di sini, sejauh mana berguna bagi kita ataukah ada siaran-siaran yang memberikan informasi namun kurang bermanfaat bagi masyarakat”, lanjut Lily.

Penelitian tersebut merupakan Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi yang merupakan sebuah program unggulan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia untuk membangun sisi-sisi pertahanan nasional.

Selain Dr. Phil Lily Tjahjandari, dalam tim penelitian tersebut juga ada Dr. Untung Yuwono, Dr. Turita Indan Setyani, M.Hum, Dr. Syahrial, M.Hum,

Kasubid Tata Usaha RRI Ranai Lilik Sutiadi, SH yang mewakili Kepala LPP RRI Ranai dalam sambutannya menyampaikan bahwa terkait dengan FGD, Radio Republik Indonesia Ranai telah pun memberikan fungsi sebagai pelayan Informasi yang memberikan hiburan yang sehat, kontrol sosial dan budaya yang berdampak positif bagi masyarakat Natuna.

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses tentunya”, ujar Sutiadi di akhir sambutannya.

Selain itu, Kabid Pengelola Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten Natuna H. Wan Suhardi, SE mengatakan bahwa siaran perbatasan dalam memperkuat identitas nasional untuk di Kabupaten Natuna dari sejak berdirinya Radio Republik Indonesia Ranai sudah dijalankan. Setiap dalam membuka atau menutup siaran pasti selalu menyebutkan kata merdeka. Selain itu identitasnya pun jelas seperti Radio Republik Indonesia Ranai, Radio Republik Indonesia Batam dan lainnya.

“Alhamdulillah saat ini masyarakat kita tidak lagi mendengarkan siaran-siaran radio dari luar seperti siaran Malaysia melalui pemancar SW”, ujar H. Wan Suhardi.

Ia juga mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Kominfo telah membentuk Kelompok Informasi Masyarakat di beberapa Desa yang bertugas untuk memberikan informasi dari masyarakat  kepada dunia luar.

Pada acara tersebut juga hadir perwakilan dari Lanud  Raden Sajad Ranai Kolonel Penerbangan Prasetiya, Palaksa Lanal Ranai Letkol Asep. A, Danki C Guntur W, STAI Kabupaten Natuna, Ketua HNSI, Rapi Natuna, Kwarcab Natuna, Pjs. Kades Sepempang, Karang Taruna Desa Sepempang dan perwakilan dari Kelompok Tani Desa Sepempang.

(Diskominfo/Mardi)