(WartaKominfo) – Dalam rangka memantapkan profesionalisme Apkowil dalam melaksanakan pembinaan terhadap anggota Komando Distrik Militer (Kodim), Diskominfo Kabupaten Natuna dipercaya untuk memberikan pemahaman tentang Media Sosial dan Hoak, Kamis (06/09) di Aula Pertemuan Kodim 0318 Natuna.
Kegiatan dengan tema “Melalui Kegiatan Peningkatan Kemampuan Apkowil Kita Mantapkan Profesionalisme Apkowil dalam Melaksanakan Pembinaan” tersebut diharapkan dapat menambah pemahaman tentang Arti dan berbagai jenis Media Sosial yang telah berkembang dengan pesat di era sekarang serta penggunaanya yang baik.
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten Natuna H. Wan Suhardi, SE sebagai narasumber pada kegiatan tersebut memaparkan bahwa, penetrasi internet di Indonesia mencapai 51% atau sebanyak 132,7 juta orang. Hal tersebut berdasar dari data Agensi Digital Amerika Serikat We Are Social, Sebanyak 106 juta diantaranya adalah pengguna aktif media sosial.
Diterangkan Wan Suhardi, berdasarkan penelitian data dari Menkopolhukam Republik Indonesia, Youtube merupakan media sosial yang penggunaannya tertinggi saat ini di Indonesia. Persentase media sosial yang diakses adalah You Tube sebesar 49%, urutan selanjutnya yaitu Facebook 48%, Instagram 39% dan Twitter 38%.
Penggunaan media sosial yang baik harus dalam keadaan emosi yang stabil. Artinya, pengunaan media tidak boleh dalam keadaan terlalu senang atau dalam keadaan marah. Hal itu akan berdampak buruk bagi pengguna. Apalagi bila Informasi yg dituangkan dalam media sosial tersebut membuat orang lain tidak suka, tersinggung atau bahkan dianggap berlebihan.
Selanjutnya, H. Wan Suhardi juga menerangkan definisi hoak dan ciri-cirinya. Bentuk Hoak (pesan yang menipu) dapat berupa berita dusta, pesan berantai yang menyesatkan, foto hasil rekayasa atau editan, foto lama diberi keterangan seakan baru, foto dari luar negeri tapi seakan di Indonesia, meme yang menyesatkan serta link berita benar dari media berkredibilitas, tapi diberi pengantar yang menipu, menyesatkan dan berbeda isinya jika di klik.
Di akhir pemaparannya Wan Suhardi berpesan agar berhati-hati dalam penggunaan media sosial dan penyampaian informasi khususnya informasi yang berbentuk hoak.
“Dulu, pepatah lama mengatakan, ‘Mulutmu Harimaumu. Tetapi sekarang, ‘Harimaumu ada di Ujung Jarimu dan jangan pernah mulai menyukai Fax News (Berita menipu)”, ujar Wan Suhardi sebagai pesan penutup.
Pemaparan pemahaman tentang Media Sosial dan Hoak tersebut diakhiri dengan pemberian Piagam Penghargaan oleh Dandim 0318 Letkol Inf Yusuf Rizal, diwakili oleh Danramil Bunguran Timur, Mayor Infantri Hendra kepada H. Wan Suhardi sebagai tanda ucapan terimakasih.
(Diskominfo/Mardi)