(WartaKominfo) – Dalam rangka pemutaran film Jelita Sejuba secara serentak di Bioskop seluruh IndonesiaIndonesia pada 5 April 2018 ini, bagi masyarakat Natuna tentu baru hanya dapat mendengarkan kabarnya saja. Fasalnya di Natuna sampai saat ini belum ada bioskop. Sementara keinginan masyarakat untuk turut dapat menyaksikan film tersebut, seakan-akan tidak terbendung. Hal tersebut telah diperbincangkan dengan hangat dalam acara Kopi Pagi edisi 4 April 2018.
Eksekutif Produser film Jelita Sejuba Krisnawati melalui telepon dalam acara Kopi Pagi RRI Ranai, Rabu (04/04) mengatakan, dalam pembuatan film tersebut sangat disuport oleh pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Kabupaten Natuna.
Terkait masalah keluhan masyarakat Natuna yang ingin menyaksikan film tersebut, srtelah selesai pemutaran di Bioskop, pihaknya akan mengupayakan dan akan membentuk tim serta membuat scedule untuk kembali ke Natuna untuk pemutaran film Jelita Sejuba di Natuna .
Ia juga akan berkoordinasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna untuk bekerjasama agar disediakan tempat atau lokasi terkait pemutaran film tersebut di Natuna, sehingga masyarakat Natuna juga dapat menyaksikan film Jelita Sejuba tersebut.
“Itu sudah kita pikirkan dari awal. Saat ini tim kita masih full bergerak fokus di Bioskop. Setelah ini, mungkin sekitar satu bulan, baru kami akan melakukan rapat panitia untuk bergeser ke Natuna. Nanti kita juga akan minta izin kepada Bupati Natuna untuk bekerja sama baik dengan Kodim, Dinas Periwisata atau Dinas Kominfo untuk mencari lokasi-lokasi yang tepat sehingga masyarakat Natuna dapat nonton bersama film tersebut “, ujar Krisnawati.
Dalam acara yang sama, Urai Efet, salah seorang pendengar yang ikut bergantung dalam acara tersebut, menyarankan dapat dibuatkan film dokumenter tentang Kabupaten Natuna. Sehingga keadaan Natuna dan bagaimana terbentuknya Natuna dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Dalam tanggapannya, Bupati Natuna Drs. H. Hamid Rizal, menyatakan setuju dengan saran tersebut. Ia juga berharap bahwa kedepannya Natuna juga dapat dibuat film dokumenter tetang terbentuknya Kabupaten Natuna, agar seluruh masyarakat dan para generasi penerus mengetahui bagaimana perjuangan sampai terbentuknya Kabupaten Natuna.
Hamid Rizal juga berharap masih ada ide lainnya dari tim produser untuk membuat film-film lainnya dalam upaya mengangkat Natuna. Karena menurutnya masih banyak objek-objek wisata yang ada di Natuna yang belum tersentuh dalam film Jelita Sejuba tersebut.
“Jika ada ide-ide yang lain dari Ibu Krisna dalam membuat film yang mengangkat tentang Natuna, kami sangat senang sekali. Agar Natuna itu betul-betul dikenal oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat Luar Negeri “, ujar Hamid Rizal.
(Diskominfo/Sumardi)
