You are currently viewing Media Online Di Tengah Serbuan Hoaks

Media Online Di Tengah Serbuan Hoaks

(WartaKominfo) – Berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian (hate speech) di media sosial (medsos) memiliki dampak luar biasa.  kondisi ini menjadi tantangan bagi media online untuk berpikir bagaimana meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam membuat berita.

Berdasarkan hal tersebut, dalam penyampaian materi pada Bimtek Pengelola Media Center yang diadakan oleh Dirjen IKP Kemkominfo RI di Pekanbaru (4/3/19) lalu, Redaktur Pelaksana Kompas.com, Amir Sodikin yang bertindak sebagai narasumber memaparkan tentang fungsi media online ditengah serbuan hoaks yang menghujam dunia pemberitaan.

Menurutnya, media online adalah :

  1. Tempat cari konfirmasi.

Banyak rumor bahkan hoaks yang memerlukan konfirmasi, sumber data dan narasumber harus jelas tidak boleh anonim.

  1. Menjawab keresahan pembaca.

 Mengalir dengan dunia pembaca mayoritas dan juga netizen, apa yang menjadi keresahan di media sosial harus ada konfirmasinya di media online.

  1. Harus jaga fakta tetap sakral.

(keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan sesuatu yang benar benar ada atau terjadi.

“Beda flatform, beda pula fokusnya. Kalau media online, cepat, ringan, running news, alat verifikasi, multimedia, dan juga tempat cek fakta” ujar Amir.

Kemudian disampaikan juga olehnya, strategi menulis berita di era online yang disebut dengan istilah  “Kiss and tell” atau keep it short and simple yang artinya, kalimat harus singkat dan ringkas, mudah dimengerti informatif, paragraf pendek, tidak beropini, tidak lebay (berlebihan), tidak berbunga-bunga.

Kalimat berita online biasanya :

  1. Pendek, sederhana, tidak kompleks
  2. Pilih kata atau istilah lazim
  3. Hindari kata yang tak perlu
  4. Kata kerja (aktif) lebih baik
  5. Sulit memulai ? Bercerita saja
  6. Variasi bahasa
  7. Hindari beropini

Diakhir paparannya, Amir menyampaikan tips yakni,  “Menulislah seperti berkisah kepada kawan, kemudian cobalah eksplorasi pada data dan visual thinking, beri kekuatan pada foto, video, atau audio” pungkas Amir. (Diskominfo/Fera)